Jumat, 25 Januari 2013

cara mulai usaha lewat beternak sapi


Cara Memulai Usaha Dan Cara Beternak Sapi

http://duniapustaka.com/wp-content/uploads/2011/08/cows-on-the-farm.jpg
Apakah anda berencana untuk memulai usaha peternakan sapi? Hampir setiap hari ada saja keutuhan masyarakat kita akan daging sapi. Mulai dari kaldu, campuran sup, hingga lauk berbahan dasar daging. Sebagai  gambarang pentingnya daging sapi dalam keseharian masyarakat kita, terlihat dari masih tergantungnya kita akan suplai daging sapi dari luar negeri.
Bagi sebagian orang atau pengusaha, hal ini tentunya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan terutama mereka yang tinggal di daerah dan memiliki lahan cukup luas sebagai peternakan sapi.
Namun sebelum memutuskan untuk berbisnis peternakan sapi, ada beberapa hal yang patut dicermati, berikut ini Tips bagaimana memulai usaha ternak sapi:

1. Persiapan awal yang mesti Anda lakukan antara lain persyaratan lokasi, pembibitan, dan juga tentu saja Anda harus mempelajari penyakit-penyakit yang mungkin timbul pada hewan ternak tersebut.

2. Dalam hal memilih lokasi untuk peternakan hewan, idealnya membangun kandang di daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai kendaraan.

3. Ada baiknya, kandang terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter.

4. Agar kandang terang dan memliki sirkulasi udara yang bagus, sebaiknya sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau lading.

5. Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit pada hewan ternak, perhatikan selalu kebersihan kandang ternak. Untuk memudahkannya ada baiknya jika lantai terbuat dari tanah padat atau semen, sehingga mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disucihamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, Lysol dan bahan lainnya.

6. Selain lokasi, perhatikan pula pembibitannya, khususnya dalam memilih bibit sapi yang baik. Yang perlu diperhatikan antara lain tanda telinga, artinya pedet  (anak sapi) tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya; mata tampak cerah dan bersih; tidak terganggu pernafasannya; kukunya tidak terasa panas bisa diraba; tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya; tidak terdapat tanda mencret pada bagian ekor dan dubur; serta tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.

7. Kenali aneka penyakit pada hewan ternak dan mengerti bagamana cara mengantisipasinya.
Jika Anda sudah menguasai seluk beluknya, tak ada salahnya untuk memulai usaha ternak sapi.


Semoga Bermanfaat :-)

sumber: http://duniapustaka.com
Read More ->>

Minggu, 20 Januari 2013

pengertian katak sang juara

Kodok dan katak


?Kodok dan Katak
Rentang fosil: Jura - Kini
Bangkong kolong (Bufo melanostictus)
Bangkong kolong (Bufo melanostictus)
Klasifikasi ilmia



Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.

Kehidupan kodok dan katak

Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembap, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun.
Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (b. Inggris: tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernapas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.
Kodok dan katak kawin pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau pada ketika menjelang hujan. Pada saat itu kodok-kodok jantan akan berbunyi-bunyi untuk memanggil betinanya, dari tepian atau tengah perairan. Beberapa jenisnya, seperti kodok tegalan (Fejervarya limnocharis) dan kintel lekat alias belentung (Kaloula baleata), kerap membentuk ‘grup nyanyi’, di mana beberapa hewan jantan berkumpul berdekatan dan berbunyi bersahut-sahutan. Suara keras kodok dihasilkan oleh kantung suara yang terletak di sekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan.
Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.

SUMBER: ID>WIKIPEDIA
Read More ->>

Kamis, 17 Januari 2013

SAHABAT SEJATI

"SAHABAT"

Sahabat itu bukan berjalan seperti gunting meski lurus tapi memisahkan yang sedang menyatu....

Tapi sahabat itu berjalan seperti jarum meski menusuk dan menyakitkan ....tapi menyatukan yang terpisah ...
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.