Rabu, 06 Februari 2013

CERPEN ROMANTIS



MERAH JAMBUKU

            Siang hari yang terik Dewi bersama sahabatnya Tika duduk di depan kelas sambil menunggu bel istirahat telah usai berbunyi.Sambil meminum es yang ia beli dari kantin,Dewi  juga bercanda gurau bersama teman-teman lainnya.Bel pun berbunyi, semua siswa memasuki kelas masing-masing begitu pula Dewi dan teman-temannya.

            Tak lama kemudian bel istirahat kedua pun berbunyi “Ayo Tika buruan nanti keburu masuk lho! Sholatnya kan giliran” ajak Dewi yang ingin segera bergegas ke mushola.”Iya wi sebentar ini juga baru ambil mukena kok”jawab Tika.Mereka lalu segera pergi ke mushola.

            Setelah menunggu beberapa antrian sholat,akhirnya Dewi dan Tika pun telah selesai sholat dhuhur.Tiba-tiba Nur teman Dewi dan Tika datang menyapa “Eh Tik jangan lupa lho nanti berangkat rapat”.”iya... insyaallah aku pasti datang kok” jawab Tika kepada temannya itu.Dewi dan Tika pun kembali ke kelasnya.

            Ditengah jalan ke kelas  Tika bertanya pada Dewi.
”Oh iya wi nanti kamu berrangkat rapat kan?”tanya Tika.”Mmm... lihat nanti deh”.
”Yah kok lihat nanti sih wi,berangkat dong masak aku berangkat sendirian”tika membujuk dewi.
”iya iya Tik nanti aku berangkat deh!”tersenyum memandang Tika.
”Nah gitu dong”.
Selain kemana saja dan dimana saja berdua,Dewi dan Tika juga menjadi anggota sebuah organisasi sekolah yang sama,Mereka mengikuti sebuah organisasi pecinta alam di sekolahnya.

            Bel pulang pun berbunyi,semua siswa keluar kelas dengan wajah sumringah dan bergegas untuk pulang.”Ayo Tik,katanya mau berangkat rapat! Pulang sekolah kan undangannya?”ajak Dewi.Tika yang sedang sibuk benulis-nulis langsung menjawab”Bentar ah wi ,nanggung ini lagi ngerjain PR besok.Lagian yang lainnya pasti belum pada datang juga!”.”Yaudah deh aku ngikut aja “jawab Tika.

            Setelah selesai mengerjakan  PR,Dewi dan Tika pun lalu pergi ke ruang rapat.”Tuh kan Tik,kita terlambat!”sindir dewidengan wajah cemberut.”Iya deh maaf,ayo buruan masuk aja!”Tika pun lalu mengetuk pintu ruang rapat,dengan perlahan Tika membuka pintunya dan terlihat semua anggota rapat memandangi Tika dan Dewi yang datang terlambat.”Silahkan masuk,langsung duduk aja kak”sapa sang moderator yang mempersilahkan Dewi dan Tika untuk duduk.

            Beberapa menit berlalu,program kerja organisasi pun dibahas dengan rapi.Antusias para anggota pun juga tak ketingggalan,mereka sangat rajin untuk mengeluarkan pendapat dalam rapat.sesekali Dewi menoleh ke belakang .Dewi lalu bertanya pada Tika dengan berbisik “Eh Tik ,cowok itu siapa sih kok aku nggak pernah lihat”.
”Yang mana sih Wi?”tanya Tika sambil menoleh kanan kirinya.
”Itu hlo yang duduk disamping Riko!” Dewi menoleh kearah belakang.
”Oh... itu kan Amad! Dia udah lama kok jadi anggota bahkan sekarang kan udah jadi pengurus inti,masak kamu lupa?”.
”Mmm... aku kok nggak pernahliat dia ya?”Dewi masih penasaran.
”Kamu aja tuh yang nggak pernah liat dia.Amad sering kok aktif dalam setiap kegiatan,mungkin karena dia habis prakerin 4 bulan makanya kamu sering nggak lihat dia di kegiatan semester ini!”.
”Ow... mungkin bisa begitu!”.”Emang ada apa hayo?”Tika menggoda Dewi.
”Nggak ada apa-apa kok,Cuma lucu aja deh orangnya”.
”Ehem... yang lucu jadi mau nih!”Tika tersenyum menggoda dewi.
”Nggak deh biasa aja tuh.sudah ah perhatikan rapat lagi aja!”Dewi mengalihkan pembicaraan.

            Detik-detik berakhirnya rapat pun tiba.Hasil keputusan rapat telah terangkum dan disetujui seluruh anggotanya.Akhirnya seluruh anggota bergegas untuk pulang termasuk Tika dan Dewi.

            Sesampainya di rumah Dewi langsung menyambangi kamarnya.Tiba-tiba saja Dewi terus memikirkan temanya si amad sampai tersenyum-senyum sendiri di kamarnya.Ibu dewi yang melihat anaknya itu tersenyum-senyum sendirian di kamarnya lalu menghampiri Dewi.
”Dewi kok pulangnya sampai sore  banget nak emang ada apa?”.
”Eh ibu,iya nih bu tadi ada rapat sama organisasi trus kebetulan yang dibahas banyak banget makanya sampai sore”.
”Oh,begitu.Lha teruskenapa tadi kopk tersenyum-senyum sendiri?”ibu heran.
”Enggak kok buk,Dewi nggak papa kok!”jawab Dewi bingung.
”Yaudah sekarang kamu istirahat trus mandi bentar lagi mau magrib juga kan”.
”Iya bu....”

            Pagi hari dengan kicauan burung-burung Dewi sibuk untuk persiapan berangkat sekolah.Ia segera berpamitan dengan ibunya dan bergegas ke sekolah.Dewi mengayuh pedal sepedanya dengan cepat ke sekolah yang berjarak kurang lebih 2 km itu.Gerbang sekolah pun akan segera ditutup Dewi bergegas memasuki sekolah dengan sepedanya.Pelajaran pun dimulai,seluruh siswa mengikuti pelajaran di kelas masing-masing.

            Bel istirahat berbunyi.Dewi pun pergi ke kantin sendirian tanpa ditemani Tika.Tiba-tiba saja Dewi bertemu dengan Amad.Amad tersenyum kepada Dewi dan Dewi pun membalasnya.Setelah membeli beberapa makanan Dewi lalu kembali ke kelasnya.
”Eh ada apa sih kok kayaknya ada yang lagi seneng habis dari kantin tadi”tegur Tika melihat keanehan pada Dewi.
”Nggak papa kok emang lagi seneng aja!”Dewi menjawab santai.
”Tuh kan nggak mau cerita sama aku”.
”Salah siapa tadi nggak ikut ke kantin,malah nempelin novel terus”Dewi agak kesal.
”Iya deh maaf,jadi tadi ngambek nggak ditemenin?”.
”Mmm... udah nggak ngambek kok!”Dewi tersenyum.
            Bel istirahat kedua pun berbunyi,seluruh siswa pun bergegas pergi ke kantin dan ke mushola.
”Eh lihat deh si Amad itu emang rajin ya?”Tika menyela.
”Rajin gimana maksudnya?”Dewi penasaran.
”Iya dia itu rajin banget kalau soal keagamaan.Tiap pengajian-pengajian diluar sekolah juga sering ikut kok!”.
Dewi tersenyum sejenak dan berkata”iya kelihatan kok dari orangnya”.
”Tapi kok dia akrab banget ya sama Nur,ya wajar sih kan Nur juga satu organisasi sama kita,Eh tapi kok kamu senyam-senyum gitu sih Wi ada sesuatu ya sama amad”.
”masak sih?perasaanmu saja kali”.
”Nggak usah malu-malu gitu deh”Tika menggoda Dewi.
”Ah kamu ini Tik,dia emang lucu sih tapi....”Jawaban Dewi disela Tika.
”Itu dia ngaku kan,jujur aja deh sama aku”.
”Aku juga nggak tau nih sama perasaanku”.
”Mmm... bingung kalau kamu lagi jatuh hati sama si Amad ya?”Tika terus menggoda.
Yaudah nggak usah dibahas lagi Tik!Bentar lagi masuk nih!”Dewi mengalihkan pembicaraan.

            Sepulang sekolah Dewi lalu mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa besok.Ibu Dewi yang melihat Dewi sibuk membereskan pakaian dan barang-barang pun mendatangi Dewi.”Lhoh kok beres-beres barang ini emang mau kemana?”tanya ibunya.”Oh iya aku lupa kasih tau ibu ya? Ini bu besok ada jelajah alam lagi sama anak-anak pecinta alam,”jelas Dewi.”Emang jelajahnya kali ini kemana lagi?”.”Ke Kaliurang bu daerah gunung Merapi katanya!”.”Yaudah dilanjutin siap-siapnya tapi nanti setelah itu jangan lupa makan siang dulu!”.”Iya bu!”

            Esok hari tlah tiba,Dewi bersia untuk pergi.Dewi pun meninggalkan rumah dan bergegas menuju sekolah untuk berkumpul bersama anak-anak lainnya.Dewi pun satu kelompok dengan Tika tapi Dewi merasa sangat aneh karena di dalam kelompoknya terdapat Amad.
“Nggak usah grogi ya WI”bisik Tika ke Dewi
“Ih,kamu apaan sih biasa aja kok”Dewi tersipu malu.
            Ditengah Perjalanan,tiba-tiba Dewi tergelincir disebuah jalan bebatuan.
“Wi kamu nggak papa kan?”tanya Tika khawatir
“Iya nggak papa kok Cuma kakiku agak sakit nih tergelincir”.
“Yaudah kita istirahat sebentar dulu disini!”sahud Amad
Dewi yang mendengar perkataan Amad tersebut terbelongo heran melihat Amad yang biasanya cuek terhadapnya tiba-tiba perhatian.
“Iya aku setuju,yaudah Wi kita istirahat di sana yuk sambil obatin kaki kamu tuh berdarah”Tika masih khawatir
“Nih aku bawa P3K kok pasti ada obat merah buat obatin lukamu Wi!”Amad menyodorkan sekotak obat.
“Iya makasih ya?”jawab Dewi dengan perasaan tidak karuan saat itu.Ia kagum akan perhatian Amad kepadanya.

            Tak lama kemudian Dewi dan rombongan melanjutkan perjalanan dan sampailah di tempat tujuan.Semua anggota pun bersorak sorai bahagia.Tiba-tiba Amad mendatangi Dewi dan berkata “Gimana kakinya? Udah sembuh?”.”Udah lumayan enakan kok” Dewi menjawab dengan malu-malu.”Ehem... ada yang lagi seneng nih!”Tika datang menggoda Dewi.”Kamu deh Tik ada-ada aja”.”Yaudah kita lanjutkan perjalanan biar cepat pulang udah pada capek juga kan?”sahud Amad.

            Akhirnya Dewi dan rombongan sampai disekolah kembali.saat menunggu jemputan Dewi dan Tika diam sejenak melihat Amad berboncengan dengan Nur.”Berfikir positif aja Wi,mungkin karena mereka arahnya sejalur makanya pulang bareng!”sahud Tika.”iya aku juga nggak papa kok melihat mereka”jawab Dewi.

            Sesampainya dirumah Dewi kembali langsung menuju kamarnya.Ia bertanya tanya apakah ini yang namanya patah hati.Perasaan tidak rela melihat Amad dengan Nur.Dewi lalu pergi keluar rumah untuk menhibur diri sejenak.Setelah melihat keadaan diluar ia lalu tersadar akan suatu hal yang lebih penting dari pada yang ia pikirkan sebelumnya.Ia lalu kembali kerumah dengan ceria lagi.

            Waktu telahmenunjukkan pukul 7 pagi,saatnya Dewi untuk pergi ke sekolah.Saat sesampainya di sekolah ia kembali melihat Amad dan Nur yang berangkat sekolah bersama.Tetapi Dewi menghiraukannya begitu saja.
“Wi, aku ada kabar buruk nih!”sapa Tika didepan kelas.
“Kabar apa sih Tik kayaknya darurat banget?”Dewi menjawab santai.
“Aku udah tanya temen-temennya Amad soal hubungannya dengan Nur.Ternyata mereka...”pembicaraan Tika disela
“Iya aku udah tahu kok.Aku juga tahu kalau Nur itu emang cocok untuk Amad”
“Yah jangan nyerah gitu dong wi!Masak gitu aja terus jadi galau!”
“Siapa yang galau,emang begitu kan.Nur itu cantik, pinter ,dan baik lagi orangnya.Lagian aku udah sadar akan satu hal kok”
“Apa itu?”tanya Tika penasaran
“Mmm... karena perasaanku untuk Amad itu hanya sekedar rasa kagum saja tidak untuk lebih.Dan aku jauh lebih bahagia karena di sekelilingku masih ada teman-teman kita dan sahabat kayak kamu Tik” Dewi tersenyum.
“Bener nih? Aku juga bahagia punya sahabat kayak kamu Wi!”
“Sahabat lebih indah deh pokoknya.Yaudah yuk masuk udah bel nih!”
Mereka berdua memasuki ruang kelas dengan wajah ceria.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.