Penadhuluan
Peternakan itik di indonesia masih berskala kecil sehingga perlu
diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena
adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunya sekitar
1,25 % dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan telur
itik ini sekarang belum mencukupi permintaan pasar, baik dalam bentuk
telur segar maupun telur olahan dan telur segar. Oleh karena itu, PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 Kualitas-Kuantitas-Kelestarian nya berupaya terus membantu budidaya itik petelur denagn sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas telur dan daging.
Produktivitas Itik Petelur
Produktifitas itik petelur dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkan
telur 200-250 butir / ekor / tahun. Produktifitas itik petelur dapat
ditingkatkan dengan pola pemeliharaan semi intensif dan intensif. Itik
mampu berproduksi sepanjang tahun, kecuali itik sedang mengalami rontok
bulu.
Jenis-jenis bebek / itik di indonesia :
- Itik Tegal
- Itik Magelang
- Itik Mojosari
- Itik Alabio
I. Perkandangan
Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk memberikan kesempatan sinar
matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruang kandang menjadi sehat dan
cukup terang. Tinggi kandang dibuat kurang dari 2 meter. Dinding
kandang bagian bawah sebaiknya terbuat dari tembok setinggi 60 cm dari
lantai. Sedangkan bagian atas terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu
yang diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya kandang tidak menjadi
masalah asalkan kepadatan itik per kandang tidak terlampau sesak. Pada
prinsipnya, semakin rendah kepadatan itik perkandang akan semakin baik
perkembangan itik didalamnya. ukuran kepadatan itik per kandang adalah 4
ekor / m2 untuk kandang tidur dan 2 ekor / m2 untuk kandang main.
Jumlah itik dalamn 1 kandang dianjurkan 50 ekor.
II. Pakan
Bahan baku Ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan
baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber
energi terbaik untuk itik dan cara pengadaanya relatif murah.
Bahan Baku Nabati itu antara lain Dedak halus, Jagung kuning, Bungkil kedelai, Ampas tahu, Tepung daun pepaya, Tepung daun Lamtoro, Tepung daun Turi.
Bahan Baku Hewani antara lain : Keong, Bekicot, Cacing.
Ada juga yang dalam bentuk olahan
pabrik, seperti : tepung ikan, Tepung bulu, Tepung darah, Tepung limbah
udang, Tepung kerang, Tepung kepala udang.
Selain pakan-pakan diatas, Bebek /
ITIK masih membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi, nutrisi
ternak lengkap YANG BELUM TERDAPAT pada pakan-pakan diatas untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telur nya. Sehingga
tujuan atau target dari budidaya itik / bebek petelur yaitu memiliki
produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan
tambahan / pelengkap maka PT.NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen
khusus ternak yaitu VITERNA PLUS.
Produk ini menggunakan teknologi Asam Amino Mineral
dan Vitamin yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh itik
petelur yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik /
bebek petelur.
Viterna Plus Mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur, yaitu :
- Asam-asam amino essensial, yaitu : Arginin, Hiistidin, aLeusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh bebek petelur dari serangan penyakit.
- Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl, dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Pemberian disarankan sejak itik berumur starter (1minggu) sampai produksi atau menghasilkan telur.
Contoh Pola Pemberian Pakan
catatan ; secara umum pola pemberian pakan selama masa pertumbuhan
setiap minggu selalu mengalami kenaikan, disesuaikan dengan berat badan
itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram /
minggu / ekor. Jadi pada minggu ke-9 pakan yang diberikan sebanyak 615
gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.
Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan
pada usaha pemeliharaan itik petelur adalah melakukan pencegahan
terjangkitnya penyakit pada ternak.
Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
- Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
- Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan desinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci dengan air biasa.
- Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung bibit penyakit sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatek atau Granade 5 % EC dengan konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkontrasi 3-6 gram/3liter air.
- Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakanya.
- Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
- Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
- Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada bebek / itik. Pakan harus disimpan ditempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.
- Penyakit Parasit (berak darah, cacingan)
- Penyakit Bakterial (salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, pasteurellosis, corryza/pilek, ngorok, coccidiosis)
- Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik)
- Penyakit lain disebabkan jamur (pneumonia, afloktosikosis)
sumber : http://www.viternaplus.com/p/beternak-bebek-itik-petelur.html
0 komentar:
Posting Komentar