MERAH JAMBUKU
Siang
hari yang terik Dewi bersama sahabatnya Tika duduk di depan kelas sambil
menunggu bel istirahat telah usai berbunyi.Sambil meminum es yang ia beli dari
kantin,Dewi juga bercanda gurau bersama
teman-teman lainnya.Bel pun berbunyi, semua siswa memasuki kelas masing-masing
begitu pula Dewi dan teman-temannya.
Tak lama kemudian bel istirahat
kedua pun berbunyi “Ayo Tika buruan nanti keburu masuk lho! Sholatnya kan
giliran” ajak Dewi yang ingin segera bergegas ke mushola.”Iya wi sebentar ini
juga baru ambil mukena kok”jawab Tika.Mereka lalu segera pergi ke mushola.
Setelah menunggu beberapa antrian
sholat,akhirnya Dewi dan Tika pun telah selesai sholat dhuhur.Tiba-tiba Nur
teman Dewi dan Tika datang menyapa “Eh Tik jangan lupa lho nanti berangkat
rapat”.”iya... insyaallah aku pasti datang kok” jawab Tika kepada temannya
itu.Dewi dan Tika pun kembali ke kelasnya.
Ditengah
jalan ke kelas Tika bertanya pada Dewi.
”Oh
iya wi nanti kamu berrangkat rapat kan?”tanya Tika.”Mmm... lihat nanti deh”.
”Yah
kok lihat nanti sih wi,berangkat dong masak aku berangkat sendirian”tika
membujuk dewi.
”iya
iya Tik nanti aku berangkat deh!”tersenyum memandang Tika.
”Nah
gitu dong”.
Selain
kemana saja dan dimana saja berdua,Dewi dan Tika juga menjadi anggota sebuah
organisasi sekolah yang sama,Mereka mengikuti sebuah organisasi pecinta alam di
sekolahnya.
Bel pulang pun berbunyi,semua siswa
keluar kelas dengan wajah sumringah dan bergegas untuk pulang.”Ayo Tik,katanya
mau berangkat rapat! Pulang sekolah kan undangannya?”ajak Dewi.Tika yang sedang
sibuk benulis-nulis langsung menjawab”Bentar ah wi ,nanggung ini lagi ngerjain
PR besok.Lagian yang lainnya pasti belum pada datang juga!”.”Yaudah deh aku
ngikut aja “jawab Tika.
Setelah selesai mengerjakan PR,Dewi dan Tika pun lalu pergi ke ruang
rapat.”Tuh kan Tik,kita terlambat!”sindir dewidengan wajah cemberut.”Iya deh
maaf,ayo buruan masuk aja!”Tika pun lalu mengetuk pintu ruang rapat,dengan
perlahan Tika membuka pintunya dan terlihat semua anggota rapat memandangi Tika
dan Dewi yang datang terlambat.”Silahkan masuk,langsung duduk aja kak”sapa sang
moderator yang mempersilahkan Dewi dan Tika untuk duduk.
Beberapa menit berlalu,program kerja
organisasi pun dibahas dengan rapi.Antusias para anggota pun juga tak
ketingggalan,mereka sangat rajin untuk mengeluarkan pendapat dalam
rapat.sesekali Dewi menoleh ke belakang .Dewi lalu bertanya pada Tika dengan
berbisik “Eh Tik ,cowok itu siapa sih kok aku nggak pernah lihat”.
”Yang
mana sih Wi?”tanya Tika sambil menoleh kanan kirinya.
”Itu
hlo yang duduk disamping Riko!” Dewi menoleh kearah belakang.
”Oh...
itu kan Amad! Dia udah lama kok jadi anggota bahkan sekarang kan udah jadi
pengurus inti,masak kamu lupa?”.
”Mmm...
aku kok nggak pernahliat dia ya?”Dewi masih penasaran.
”Kamu
aja tuh yang nggak pernah liat dia.Amad sering kok aktif dalam setiap
kegiatan,mungkin karena dia habis prakerin 4 bulan makanya kamu sering nggak
lihat dia di kegiatan semester ini!”.
”Ow...
mungkin bisa begitu!”.”Emang ada apa hayo?”Tika menggoda Dewi.
”Nggak
ada apa-apa kok,Cuma lucu aja deh orangnya”.
”Ehem...
yang lucu jadi mau nih!”Tika tersenyum menggoda dewi.
”Nggak
deh biasa aja tuh.sudah ah perhatikan rapat lagi aja!”Dewi mengalihkan
pembicaraan.
Detik-detik berakhirnya rapat pun
tiba.Hasil keputusan rapat telah terangkum dan disetujui seluruh
anggotanya.Akhirnya seluruh anggota bergegas untuk pulang termasuk Tika dan
Dewi.
Sesampainya di rumah Dewi langsung
menyambangi kamarnya.Tiba-tiba saja Dewi terus memikirkan temanya si amad
sampai tersenyum-senyum sendiri di kamarnya.Ibu dewi yang melihat anaknya itu
tersenyum-senyum sendirian di kamarnya lalu menghampiri Dewi.
”Dewi
kok pulangnya sampai sore banget nak
emang ada apa?”.
”Eh
ibu,iya nih bu tadi ada rapat sama organisasi trus kebetulan yang dibahas
banyak banget makanya sampai sore”.
”Oh,begitu.Lha
teruskenapa tadi kopk tersenyum-senyum sendiri?”ibu heran.
”Enggak
kok buk,Dewi nggak papa kok!”jawab Dewi bingung.
”Yaudah
sekarang kamu istirahat trus mandi bentar lagi mau magrib juga kan”.
”Iya
bu....”
Pagi hari dengan kicauan
burung-burung Dewi sibuk untuk persiapan berangkat sekolah.Ia segera berpamitan
dengan ibunya dan bergegas ke sekolah.Dewi mengayuh pedal sepedanya dengan
cepat ke sekolah yang berjarak kurang lebih 2 km itu.Gerbang sekolah pun akan
segera ditutup Dewi bergegas memasuki sekolah dengan sepedanya.Pelajaran pun
dimulai,seluruh siswa mengikuti pelajaran di kelas masing-masing.
Bel istirahat berbunyi.Dewi pun
pergi ke kantin sendirian tanpa ditemani Tika.Tiba-tiba saja Dewi bertemu
dengan Amad.Amad tersenyum kepada Dewi dan Dewi pun membalasnya.Setelah membeli
beberapa makanan Dewi lalu kembali ke kelasnya.
”Eh
ada apa sih kok kayaknya ada yang lagi seneng habis dari kantin tadi”tegur Tika
melihat keanehan pada Dewi.
”Nggak
papa kok emang lagi seneng aja!”Dewi menjawab santai.
”Tuh
kan nggak mau cerita sama aku”.
”Salah
siapa tadi nggak ikut ke kantin,malah nempelin novel terus”Dewi agak kesal.
”Iya
deh maaf,jadi tadi ngambek nggak ditemenin?”.
”Mmm...
udah nggak ngambek kok!”Dewi tersenyum.
Bel istirahat kedua pun
berbunyi,seluruh siswa pun bergegas pergi ke kantin dan ke mushola.
”Eh
lihat deh si Amad itu emang rajin ya?”Tika menyela.
”Rajin
gimana maksudnya?”Dewi penasaran.
”Iya
dia itu rajin banget kalau soal keagamaan.Tiap pengajian-pengajian diluar
sekolah juga sering ikut kok!”.
Dewi
tersenyum sejenak dan berkata”iya kelihatan kok dari orangnya”.
”Tapi
kok dia akrab banget ya sama Nur,ya wajar sih kan Nur juga satu organisasi sama
kita,Eh tapi kok kamu senyam-senyum gitu sih Wi ada sesuatu ya sama amad”.
”masak
sih?perasaanmu saja kali”.
”Nggak
usah malu-malu gitu deh”Tika menggoda Dewi.
”Ah
kamu ini Tik,dia emang lucu sih tapi....”Jawaban Dewi disela Tika.
”Itu
dia ngaku kan,jujur aja deh sama aku”.
”Aku
juga nggak tau nih sama perasaanku”.
”Mmm...
bingung kalau kamu lagi jatuh hati sama si Amad ya?”Tika terus menggoda.
Yaudah
nggak usah dibahas lagi Tik!Bentar lagi masuk nih!”Dewi mengalihkan
pembicaraan.
Sepulang sekolah Dewi lalu
mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa besok.Ibu Dewi yang melihat Dewi
sibuk membereskan pakaian dan barang-barang pun mendatangi Dewi.”Lhoh kok
beres-beres barang ini emang mau kemana?”tanya ibunya.”Oh iya aku lupa kasih
tau ibu ya? Ini bu besok ada jelajah alam lagi sama anak-anak pecinta
alam,”jelas Dewi.”Emang jelajahnya kali ini kemana lagi?”.”Ke Kaliurang bu
daerah gunung Merapi katanya!”.”Yaudah dilanjutin siap-siapnya tapi nanti
setelah itu jangan lupa makan siang dulu!”.”Iya bu!”
Esok hari tlah tiba,Dewi bersia
untuk pergi.Dewi pun meninggalkan rumah dan bergegas menuju sekolah untuk
berkumpul bersama anak-anak lainnya.Dewi pun satu kelompok dengan Tika tapi
Dewi merasa sangat aneh karena di dalam kelompoknya terdapat Amad.
“Nggak
usah grogi ya WI”bisik Tika ke Dewi
“Ih,kamu
apaan sih biasa aja kok”Dewi tersipu malu.
Ditengah Perjalanan,tiba-tiba Dewi
tergelincir disebuah jalan bebatuan.
“Wi
kamu nggak papa kan?”tanya Tika khawatir
“Iya
nggak papa kok Cuma kakiku agak sakit nih tergelincir”.
“Yaudah
kita istirahat sebentar dulu disini!”sahud Amad
Dewi
yang mendengar perkataan Amad tersebut terbelongo heran melihat Amad yang
biasanya cuek terhadapnya tiba-tiba perhatian.
“Iya
aku setuju,yaudah Wi kita istirahat di sana yuk sambil obatin kaki kamu tuh
berdarah”Tika masih khawatir
“Nih
aku bawa P3K kok pasti ada obat merah buat obatin lukamu Wi!”Amad menyodorkan
sekotak obat.
“Iya
makasih ya?”jawab Dewi dengan perasaan tidak karuan saat itu.Ia kagum akan
perhatian Amad kepadanya.
Tak lama kemudian Dewi dan rombongan
melanjutkan perjalanan dan sampailah di tempat tujuan.Semua anggota pun
bersorak sorai bahagia.Tiba-tiba Amad mendatangi Dewi dan berkata “Gimana
kakinya? Udah sembuh?”.”Udah lumayan enakan kok” Dewi menjawab dengan
malu-malu.”Ehem... ada yang lagi seneng nih!”Tika datang menggoda Dewi.”Kamu
deh Tik ada-ada aja”.”Yaudah kita lanjutkan perjalanan biar cepat pulang udah
pada capek juga kan?”sahud Amad.
Akhirnya Dewi dan rombongan sampai
disekolah kembali.saat menunggu jemputan Dewi dan Tika diam sejenak melihat
Amad berboncengan dengan Nur.”Berfikir positif aja Wi,mungkin karena mereka
arahnya sejalur makanya pulang bareng!”sahud Tika.”iya aku juga nggak papa kok
melihat mereka”jawab Dewi.
Sesampainya dirumah Dewi kembali
langsung menuju kamarnya.Ia bertanya tanya apakah ini yang namanya patah
hati.Perasaan tidak rela melihat Amad dengan Nur.Dewi lalu pergi keluar rumah
untuk menhibur diri sejenak.Setelah melihat keadaan diluar ia lalu tersadar
akan suatu hal yang lebih penting dari pada yang ia pikirkan sebelumnya.Ia lalu
kembali kerumah dengan ceria lagi.
Waktu telahmenunjukkan pukul 7
pagi,saatnya Dewi untuk pergi ke sekolah.Saat sesampainya di sekolah ia kembali
melihat Amad dan Nur yang berangkat sekolah bersama.Tetapi Dewi menghiraukannya
begitu saja.
“Wi,
aku ada kabar buruk nih!”sapa Tika didepan kelas.
“Kabar
apa sih Tik kayaknya darurat banget?”Dewi menjawab santai.
“Aku
udah tanya temen-temennya Amad soal hubungannya dengan Nur.Ternyata mereka...”pembicaraan
Tika disela
“Iya
aku udah tahu kok.Aku juga tahu kalau Nur itu emang cocok untuk Amad”
“Yah
jangan nyerah gitu dong wi!Masak gitu aja terus jadi galau!”
“Siapa
yang galau,emang begitu kan.Nur itu cantik, pinter ,dan baik lagi
orangnya.Lagian aku udah sadar akan satu hal kok”
“Apa
itu?”tanya Tika penasaran
“Mmm...
karena perasaanku untuk Amad itu hanya sekedar rasa kagum saja tidak untuk
lebih.Dan aku jauh lebih bahagia karena di sekelilingku masih ada teman-teman
kita dan sahabat kayak kamu Tik” Dewi tersenyum.
“Bener
nih? Aku juga bahagia punya sahabat kayak kamu Wi!”
“Sahabat
lebih indah deh pokoknya.Yaudah yuk masuk udah bel nih!”
Mereka berdua memasuki
ruang kelas dengan wajah ceria.